The Power Of Dream Part 2
The Power Of Dream 2
Saat kita terbangun di pagi yang
cerah terdapat dua pilihan yang harus kita pilih, yaitu melanjutkan mimpi indah
kita ATAU membuat impian kita menjadi kenyataan yang indah. Kebanyakan orang hanya
menganggap mimpi adalah suatu hal yang sepele dan hanyalah khayalan semata.
Seharusnya mimpi yang kita punya jangan hanya dijadikan sebuah khayalan saja,
tapi jadikan juga sesuatu tujuan (goal) yang ingin kita raih dan kita
idam-idamkan untuk menjadi kenyataan di masa depan atau bisa kita sebut dengan
IMPIAN. Kita harus mengubah mimpi kita menjadi impian, karena apabila menjadi
sebuah impian kita bertekad dengan sungguh-sungguh dalam menggapainya.
Tapi perlu diketahui bahwa mimpi
yang sudah menjadi impian pun tidak ada artinya apabila tidak ada usaha untuk
merealisasikannya menjadi kenyataan. Bangunlah dari tidur kita lalu capai dan
raihlah impian kita! Saya pernah mendengar kata yang sangat menginspirasi dari
film Sang Pemimpi karya Andrea Hirata yaitu, “Bukanlah seberapa besar mimpi
Anda, tapi seberapa besar Anda untuk mimpi Anda.”
Seringkali kita dengar, “Kalau
mimpi jangan tinggi-tinggi ‘Bro! Kalau jatuh nanti sakit!” Banyak orang yang
tidak berani bermimpi dan memiliki impian tinggi karena kalau jatuh sakit.
Sebenarnya tidak ada
salahnya memiliki mimpi setinggi mungkin, asal kita bisa mengubahnya menjadi
sebuah impian dan punya komitmen yang kuat dalam menggapainya.
Banyak orang yang bermimpi setinggi mungkin tapi tidak menjadikannya sebuah
impian, sehingga mimpi tersebut hanyalah menjadi angan-angan belaka. Ada juga
yang sudah punya impian tapi tidak punya komitmen yang kuat, sehingga saat ada
1 orang saja meremehkannya malah langsung 3D (Drop, Down, Desperate) padahal ia tidak
menyadari ada 100 orang yang mendukung mimpinya. Percayalah saat 1 pintu
tertutup, masih ada 100 pintu terbuka. Hanya saja terkadang kita sudah 3D dulu
sebelum menemukan 100 pintu terbuka itu. Saat kita punya komitmen, jatuh dari
impian setinggi apapun hanya terasa seperti tersandung batu kerikil.
Simak kisah nyata dari Kolonel
Sanders! Impiannya untuk membangun suatu restoran dengan konsep franchiseditolak oleh
ribuan orang, dan pada orang ke-1007 barulah mimpinya diterima. Teman-teman,
bayangkan komitmen dari Kolonel Sanders begitu kuat! Jatuh-bangkit sampai
ribuan kali pun ia tetap memiliki komitmen sekeras baja. Maka dari itu,
bermimpilah lalu ubahlah menjadi sebuah impian dan berkomitmenlah pada
impian kita tersebut.
Semua orang-orang sukses di dunia
tidak akan pernah sukses tanpa punya mimpi di awal karirnya. Karena saat kita
bertekad untuk mau menjadi orang sukses, yang PALING penting itu bukanlah
berani gagal, take
action, bangkit setelah jatuh, mental baja. Bagaimana kita mau
melakukan itu semua kalau mimpi dan tujuan belum ada? Maka yang paling penting,
pertama kali, adalah PUNYA MIMPI. Tanpa adanya mimpi dan impian dari Thomas
Alva Edison, Wright bersaudara, Graham Bell dan Albert Einstein sekarang
manusia di bumi mungkin tidak mengenal yang namanya lampu bohlam, pesawat
terbang, telepon dan teori relativitas. Itu mengatakan bahwa segala sesuatu
berawal dari mimpi.
Pernahkah suatu kali impian kita
diremehkan orang lain? Tapi percayalah bahwa orang yang berkata seperti itu
tidak pernah bermimpi, makanya hidupnya ‘gitu-gitu aja’. Dunia mimpi adalah
dunianya orang sukses! Saya sangat percaya akan hal itu. Tapi saat kita
memiliki impian, jangan setengah-setengah, jangan tanggung-tanggung!
Semoga impian Anda, saya, dan kita
semua yang sedang membaca artikel ini menjadi kenyataan. Apapun mimpi kita
jadikanlah sebuah impian dan percayalah kalau impian adalah awal dari
kesuksesan kita semua. Seperti dalam lirik lagu Laskar Pelangi, “Mimpi adalah
kunci, untuk kita menaklukkan dunia”. Selamat bermimpi para pemimpi!
Komentar
Posting Komentar