Ilmu Kita

SAMPAI DIMANA ILMU KITA?
Pejuang Muda...

Alhamdulillah rasa syukur terucap ketika kita telah melewati moment yang sangat dinantikan siswa-siswi kelas 3 SMA.
Ya, pasti kalian tau yaitu hari itu adalah hari dimana pengumuman hasil kelulusan Ujian Nasional untuk tingkat SMA.
Menurut cerita kakak senior, moment ini mengisahkan mengenai senang dan ada juga mengisahkan tentang kedukaan.
Bagaimanpun dengan hasilnya, saya hanya ingin mengingatkan kepada diri saya sendiri dan teman-teman semua bahwa hidup sejatinya adalah UJIAN. Setiap langkah dan jalan yang kita lalui sejak kita lahirdi dunia hingga kita kembali ke pencipta merupakan catatan ujian panjang yang akan kita isi dengan beragam dan jenis jawaban.
Untuk anda yang dinyatakandan telas lulus, saya ucapkan selamat atas perjuangannya selama ini hingga anda bisa mencapai sebuah kelulusan.
Dan untuk anda yang belum dinyatakan lulus  juga saya ucapkan selamat, karena bila AllahAzza wa jalla mencintai suatu kaum, Dia akan menguji kaum itu, dan boleh jadi ujian itu merupakan pintu kesuksesan yang lain, karena selalu ada hikmah dibalik taqdir-Nya.

Pejuang Muda….
Bila anda yang dinyatakan lulus, Apa yang akan anda lakukan?

Maka sadarilah bahwa kelulusan SMA anda adalah sebuah nikmat yang luar biasa dari Allah yang harus disyukuri. Karena apabila nikmat itu tidak disyukuri maka akan berbuah niqmah (bencana). Dalam hidup ini tak jarang pemuda yang sedikit bersyukur atas pencapaiannya dan tak sedikit pula yang tidak bersyukur atas dirinya yang sekarang. Merasa lulus Ujian Nasional tidak bersyukur, merasa masuk peringkat 10 besar tidak bersyukur, bahkan peringkat 2 di Ujian Akhir Nasional pun tidak bersyukur karena ada yang peringkat 1 di sekolah tersebut. Padahal kalau kita lihat sejenak dan tengok kebelakang banyak teman dan sahabat kita yang belum dinyatakan kelulusannya menginginkan di kedudukan kita. Tapi megapa kita tidak bersyukur?. Seharusnya kita bisa bersyukur dengan kondisi kita yang sekarang, karena semua yang kita lakukan sudah di atur oleh Nya. Rasa syukur itu hendaklah diwujudkan dengan terus menjaga hubungan baik dengan Allah melalui amal-amal shaleh yang sebelumnya rutin dilakukan saat menjelang ujian dan menunggu pengumuman, kini sudah harus mulai dijalnkan amal itu setiap hari dan jangan sampai amal-amal itu terputus. Bila perlu amalan-amalan itu harus lebih baik dari hari-hari sebelumnya...Right!

Semoga kita tidak termasuk orang-orang yang hanya mengingat Allah dikala susah lalu melupakan-Nya dikala senang. Bila keadaannya demikian, lantas apa bedanya kita dengan orang-orang kafir yang Allah kisahkan di dalam Al-Qur’an.  Astagfirullah..


Allah berfirman:
 “Maka apabila mereka naik ke dalam kapal, mereka berdo’a kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepadaNya, maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, tiba-tiba mereka kembali mempersekutukan Allah”. (QS:Al-Ankabut ayat 65)

“Dan apabila manusia ditimpa bahaya, dia berdoa kepada kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah kami hilangkan bahaya itu daripadanya, dia (kembali) melalui (jalannya yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada kami untuk (menghilangkan) bahaya telah menimpanya. Begitulah orang-orang yang melampaui batas itu memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan.“. (QS: Yunus ayat 12)
Pemuda Hebat...
Sebuah Kelulusan yang anda nikmati jangan sampai membuat anda terlena dan lupa diri siapa anda saat ini dan sejauh mana imlu yang kita miliki.
Perjalanan anda masih sangat jauh dan tantangan siap menunggu.
Ibaratnya sebuah jalan setapak di gunung anda baru saja menapaki satu dari sekian banyak jalan setapak yang ada yang puncak dari gunung itu ialah kesusksesan. Masih ada ribuan bahkan jutaan jalan setapak  yang harus anda lewati sehingga bisa mencapai titik dari semua puncak tertinggi. Andaikan  anda berhasil menaikinya bukan berarti anda akan mudah menggapai puncaknya, karena puncak dari kesuksesan manusia bukan pada puncak yang ada di dunia melainkan adalah ketika langkahnya berakhir di puncak surga dan disambut Allah, Rabb Pemilik surga. Itulah yang dinamakan kesuksesan abadi.

Sebelum itu…

Anda dan saya harus melewati ujian yang besar yang memisahkan antara jejak langkah kaki dan puncak kesuksesan itu. Ujian yang akan kita hadapi itu berbeda dari Ujian Akhir Nasional sebelumnya.
Ketika kita sudah lulus kita mengaggap diri kita telas bebas dan lulus dari semua mata pelajaran, bebas dari tugas di sekolah, PR dan masinh banyak lagi. Akan tetapi setelah itu, kita mulai berpikir dimana saya sekarang, mau kemana dan apa tujuan saya setelah lulus sekolah.

Pemuda Hebat..
Selang beberapa waktu minggu,bulan anda mulai memikirkan untuk mendaftarakan sebagai mahasiswa.  Perkuliahan pun dimulai dengan waktu beberapa tahun, dan tiba pada saatnya anda mengenal kata skripsi yang dimana pada saat ini kebanyakan cita-cita waktu kecil yaitu ingin jadi Pilot naik ke jenjang SMP menjadi Polisi SMA menjadi Pengusaha dan akhirnya pada saat kuliah hanya menginginkan satu kalimat saja. Apa kalimat itu?

Kalimat itu ialah “Sedikit Revisi,Skripsi Selesai dan Lulus dengan Nilai Cumlaude” ternyata pada fase ini cita-cita dan impian anda waktu kecil dulu sirna dengan sendirinya, akan tetapi ada juga yang masih percaya dan mewujudkan impiannya, termasuk saya yang masih percaya kepada impian saya. Hidup ini penuh dengan pilihan, apakah anda masih percaya dengan impian anda yang pada proses pencapaiannya anda akan di iringi dengan yang namanya Ujian. Berbicara mengenai Ujian, apa sebenarnay maksud dari kata ujian yang kita bahas dari tadi.

Ujian ini dimulai dari ujian kecil yang di mulai setelah kelulusan kita menjadi mahasiswa, setelah lulus ternyata kita bingung mau kerja dimana kita?
Lamaran pekerjaan dimasukan kemana-mana, usaha pun tak kalah dengan banyaknya lamaran yang kita ajukan ke berbagai perusahaan akan tetapi hasilnya NIHL (sia-sia). Apa yang terjadi sebenarnya sekian kita lama banyak belajar di sekolah sampai dengan bangku perkuliahan.

Setelah dipahami dan di cari informasinya, ternyata bukan hanya nilai IQ (IPK) saja yang dibutuhkan akan tetapi masih banyak hal lagi.
Pada saat itu saya mengikuti Training ESQ (IQ) Kecerdasan Intelektual, (EQ) Kecerdasan Emosional dan (SQ) kecerdasan Spiritual. Hari kemaren nya ada informasi di tempat kerja saya bahwa perusahaan akan menjadi sponsorship acara ESQ tersebut, pada saat itu saya bercanda dengan teman kerja saya, ya bisa di katakan dia adalah saudara dan atasan saya.

Becandanya begini “eh aku mau ikut dong training ESQ” ternyata entah sebuah kebetulan atau memang sudah ketentuan Allah pada saat itu saya diikutkan Training tersebut bersama 4 teman saya lainnya, akan tetapi hanya berdua saja yang bisa berhadir, karena pada saat itu kami sedang memiliki dua agenda kegiatan jadi di hanya kami saja perwakilannya.
Singkat cerita pada saat pelatihan banyak sekali ilmu yang di paparkan khususnya mengenai keseimbangan antara IQ,EQ dan SQ yang akan menjadiberguna dalam mencapai kesuksesan kehidupan di dunia maupun kehidupan di akhirat.

Mayoritas manusia lebih mementingkan kecerdasan intelektual (IQ) dalam menjalani kehidupan, akan tetapi untuk mencapai kesuksesan di dunia maupun di akhiirat tidaklah cukup hanya dengan kecerdasan intelektual saja (IQ) namun harus kombinasi keseluruhan antara IQ, EQ dan SQ itulah mengapa penting agar setiap pribadi mengikuti kegiatan ESQ Training.

Sebagai pengantar dalam kegiatan ESQ seluruh peserta dijelaskan mengenai tentang kecerdasan yang dimiliki oleh setiap manusia dan tentang potensi yang harus dikembangkan untuk kesuksesan dan dikaitkan pentingnya ESQ dalam kehidupan dengan materi yang akan diberikan selama 2 hari pelatihan.

“ Barang siapa yang mempelajari ilmu pengetahuan yang semestinya bertujuan untuk mencari ridha Allah ‘assa wa jalla, kemudian ia mempelajarinya dengan tujuan hanya untuk mendapatkan kedudukan (kekayaan duniawi), maka ia tidak akan mendapatkan baunya Surga kelak pada hari kiamat.” (HR. Abu Daud).
Oleh karena itu dimanapun kita berada, jangan lah pernah berhenti untuk mencari ilmu baik itu itu didapat dari lingkungan baik maupun lingkungan buruk di sekitar kita. Keduanya akan saling membuat tau apa sebenarnya itu ilmu. Menurut saya ada 3 tingkatan orang mendapat ilmu, tingkat pertama Ketika seseorang mendapatkan ilmu ia akan merasa sombong dan puas akan ilmunya dan selalu menyombongkan ilmu barunya. Tingkat kedua ketika seseorang sudah mulai mempelajari lagi ilmu selanjutnya, dan dia mulai sdar dan tau apa itu ilmu sehingga ia akan tawadhu ( Rendah Hati) dan Tingkatan terakhir yaitu ketika seseorang mendatkan ilmu ini dia akan sadar dan tau bahwa ilmu yang didapatnya selama ini ia bukan hal yang sepatutnya dan pantas untuk disombongkan serta ia akan belajar dan terus belajar sampai ia sadar ternyata ilmu yang ia dapat  selama ini tidak ada apa-apanya. Karena ketika kita semakin mencari ilmu dan terus belajar maka semakin banyak pula imu dan pengetahuan yang belum kita ketahui.
Terus Belajar dan Mulailah Berkarya.
Salam Belajar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TUGAS AKHIR TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL DAUN (leaf sampling unit) TM KELAPA SAWIT

PELUANG BISNIS 2019 TERBAIK

Bisnis Islami 2019 | Batuah Network Indonesia